Kamis, 05 Juni 2025

Bobo Teman Bermain dan Belajar


Pekan ini saya membeli sebuah majalah, dimana majalah ini adalah majalah favorit saya sewaktu kecil. Betul, apa lagi kalau bukan Bobo. Saya merasa kembali ke masa kecil ketika membaca lembar demi lembar majalahnya. Seru sekali bisa bertemu Bobo, Paman Kikuk, Husin, Asta, Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang, dan yang lainnya.


Dulu saya tinggal di kota kecil, di utara Pulau Sumatera. Kota yang cukup jauh dari ibu kota provinsi.Saya baru bisa membaca bobo ketika sore hari, karena dulu majalah dan surat kabar lainnya juga demikian. Kalau di kota besar surat kabar pasti sudah ada di pagi hari, dimana loper-loper koran menjajakannya di jalanan, di pertigaan lampu merah dan lainnya. Di kotaku koran pagi hari ini masih di tanggal hari kemarin. Itu di saat teknologi belum secanggih saat ini. Kini informasi bisa didapat sepersekian menit bahkan detik hingga ke pelosok negeri ya. Terima kasih, teknologi dan informasi digital.


Bobo adalah majalah yang sangat dinantikan kehadirannya tiap pekan. Dulu harganya masih ribuan, sekarang sudah tujuh belas ribuan. Tidak heran, karena sudah berpuluh tahun sejak saya berlangganan majalah ini. Ternyata ketika saya bacakan kepada anak-anak, mereka juga sangat antusias. Artinya cerita dan kisah-kisah di Bobo tidak lekang oleh waktu. Ia senantiasa digemari anak-anak sepanjang masa. Semoga Bobo terus ada dengan konten-kontennya yang menghibur dan inspiratif. Terima kasih sudah menemani masa kecilku dan kini anak-anakku bisa menikmatin tulisan-tulisan di Bobo.


Ada sesuatu yang sangat ingin saya lakukan ketika membaca Bobo. Apakah kamu tahu? Yup, mengirimkan karya. Sejak dulu ingin sekali, tetapi saya khawatir karyaku tidak dimuat, karyaku buruk dan sebagainya. Pada akhirnya saya hanya bisa membaca karya teman-teman yang dimuat. Saat ini saya berharap nantinya di sulung dan si bungsu bisa mengirimkan karya terbaiknya ke majalah favorit saya ini. Semoga Bobo setia menanti karya terbaik dari rumah kami. Selamat berkarya terus, Bobo!


Pesan buat anak-anakku dan seluruh anak Indonesia, semoga mereka kelak juga melek literasi, menyukai literasi, karena literasi adalah cara memahami kondisi dimanapun kita berada, literasi meningkatkan empati dan simpati kita kepada siapapun. Literasi adalah pekerjaan yang membangun peradaban bangsa. Bangsa yang maju bisa dilihat dari kekuatan literasinya. Semoga bangsa kita secara perlahan bisa semakin berkembang menjadi bangsa yang menjunjung nilai-nilai literasi. Salam literasi!


Share:

0 komentar:

Posting Komentar