Minggu, 08 Juni 2025

Jika Bersedih, Menangislah!


Banyak ekspresi kesedihan, salah satunya menangis. Jika menangis membuat seorang ibu lega, maka menangislah. Tak perlu ragu. Menangis bukan bentuk kelemahan. Menangis justru membuat seorang ibu semakin kuat. Emosi negatifnya keluar, hingga ia lega dan bangkit kembali. Setelah menangis jangan menangis untuk kembali, namun bangkut dari keterpurukan itu.


Bukan hanya ibu, ayah juga boleh kok menangis. Terkadang laki-laki merasa lemah jika harus menangis. Mengapa menangis bisa dikatakan bentuk dari kelemahan? Mengapa air mata yang disalahkan. Bukankah mata perlu dicuci dengan air yang ia keluarkan agar bersih? Sungguh, anggapan yang salah jika ada yang berkata bahwa menangis adalah sikap yang cengeng dan lemah. Justru yang jarang sekali menangis perlu ditelusuri apakah ia punya trauma masa kecil, luka masa kecil yang belum sembuh, sehingga hatinya keras.


Jika Sulit, Tidak Mengapa Meminta Bantuan


Terkadang seorang ibu merasa dirinya tegar, bisa menjalankan semuanya sendirian, tidak perlu dibantu sama sekali. Ia sungguh terlihat mandiri. Namun sebenarnya ia sangat lelah, bagaimanapun tetap butuh bantuan. Ia mungkin sungkan, tidak mau menyusahkan orang lain, atau hal yang lainnya. Maka di sini ia harus belajar bahwa meminta bantuan jika sangat perlu dan mendesak itu boleh kok. Meminta bantuan bukan karena lemah tak berdaya, tidak bisa melakukan apa-apa. Namun memang tidak semua hal bisa dilalukan setiap waktu dan setiap saat. Adakalanya diri melemah, ada kalanya kondisi tidak mengizinkan untuk bergerak sendirian. Tidak perlu malu dan sungkan. Kita hidup sebagai makhluk sosial, makhluk yang lemah, maka jika terasa sulit mintalah bantuan.


Ibu yang sungkan meminta bantuan memang tidak serta merta enggan untuk meminta bantuan. Bagaimana lingkungan memengaruhinya, bagaimana didikan saat ia masih kecil, atau ada trauma tersendiri dalam hidupnya. Apakah sewaktu kecil ia diajarkan untuk tegas terhadap diri sendiri tanpa harus meminta bantuan orang lain? Apakah lingkungannya terdahulu sering menolak jika ia meminta bantuan? Tentu selalu ada alasan mengapa ia begini dan begitu saat ini. Kita tidak bisa menghakimi. Justru hal yang perlu kita lalukan adalah memeluknya erat, bantu ia untuk melepaskan kesungkanannya meminta bantuan, bantu ia melepaskan inner childnya, ajak ke psikolog dan psikiater jika sudah termasuk gangguan yang berbahaya.


Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang sadar diri, bisa menempatkan diri dalam berbagai situasi. Diri yang tidak bermudah-mudah untuk memimta bantuan padahal masih sanggup, dan meminta bantuan karena memanh sudah di luar batas kemampuan kita. Menjadi bijak dalam berbagai situasi adalah pilihan yang tepat.



Share:

0 komentar:

Posting Komentar