Minggu, 15 Juni 2025

Manajemen Waktu Ibu Rumah Tangga


Berbicara manajemen waktu tak akan ada habisnya. Rasanya tidak pernah tuntas untuk membicarakan ini. Jika sudah mendapatkan materinya, maka perlu pengulangan lagi dan lagi. Tidak ada habisnya. Manajemen waktu harus diupgrade terus. Seperti halnya bacaan Al Qur’an kita yang harus diupgrade dari waktu ke waktu.


Dengan banyaknya aktivitas seorang ibu, selayaknya ia terus berbenah dengan waktunya. Jika tidak ingin terbuai dengan aktivitas yang sia-sia, maka manajemen waktunya sudah harus rapi dan tertata. Aktivitas yang produktif harus diimbangi dengan manajamen waktu yang baik. Untuk mengelolanya butuh ilmu. Tidak bisa sekadar membagi waktu dengan kandangnya. Juga harus tahu prioritasnya seperti apa. Apa yang harus diutamakan, didahulukan. Lalu mengerjakan aktivitas yang lainnya. Tidak bisa tergesa-gesa agar lekas selesai. Namun harus fokus, mindfull, dan sadar dengan kesungguhan.


Manajemen waktu dimulai dari kesadaran diri akan pentingnya waktu itu. Kita bukan mengejar waktu, namun menggunakan waktu itu dengan porsi-porsi yang sesuai. Sehingga semuanya berjalan dengan baik, teratur, tertata dan rapi.


Jika mengelola waktu untuk diri sendiri saja masih kacau, bagaimana mungkin bisa mengelola waktu di keluarga dengan baik. Semuanya berawal dari diri sendiri. Namun perlu diingat bahwa tidak ada yang sempurna, yang ada adalah menuju kepada kesempurnaan itu. Kita berusaha, namun jika tidak sesuai dengan harapan maka tak boleh putus asa. Belajar dan berusaha terus adalah kuncinya.


Orang-orang dengan manajemen waktu yang baik adalah orang yang berhasil dan sukses. Ia sudah paham bagaimana mengatur waktu untuk dirinya sendiri. Semua waktunya tertata dan tidak ada yang sia-sia. Aktivitasnya produktif. Ia menggunakan waktu sebaik mungkin.


Orang-orang dengan manajemen waktu yang masih belum rapi akan terlihat di sebagian waktunya seperti menyia-nyiakan aktivitas produktif. Namun perlu disadari bahwa bisa jadi ia masih berproses. Ia butuh waktu. Jadi tidak bisa langsung dikatakan bahwa sungguh waktu yang ia gunakan hanya kesiaan. Justru bisa jadi ada hal yang harus ia pelajari. Ia bisa saja lebih lambat dari yang lainnya. Namun udaha untuk menuju ke manajamen waktu dan dirinya perlu diapresiasi.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar