Jumat, 16 Mei 2025

Ia Ibarat Kaca yang Berdebu


Seorang wanita fitrahnya lembut. Walau ada yang terlihat keras, namun sebenarnya ia tetaplah lembut. Sisi lembutnya itu akan terlihat di beberapa sisi jika memang tidak terlihat di semua sisi. Maka, wahai para lelaki bersikap dan berkatalah dengan lemah lembut pada ibu, karena ia akan retak jika engkau terlalu keras terhadapnya. Namun jika terlalu lembutpun ia akan berdebu, tidak bersih terlihat. Ibu ibarat kaca yang berdebu, jika terlalu lembut menekannya, ia akan tetap berdebu. Namun jika terlalu keras ia akan pecah berkeping-keping. Jadi memang harus berhati-hati dalam bersikap dan bertutur padanya.


Sungguh lembut hatinya, hingga tak akan ia biarkan orang-orang yang ia sayangin disakiti oleh siapapun. Saking lembutnya bahkan ia rela berkorban, rela melakukan apapun untuk membahagiakan orang yang ia kasihi. Sungguh tak terhingga kasih sayangnya terhadap anak-anaknya, begitupun baktinya oada suaminya. 


Namun ketika mendengar suara yang meninggi dari suami misalnya, hatinya langsung rapuh. Ia seperti kehilangan jati dirinya, tidak ada arah. Ia bingung mengapa cintanya dibalas dengan bentakan. Sungguh lembut. Ia terkadang mencoba tegar dengan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang, namun sebenarnya hatinya rapuh. Ia simpan dalam-dalam, meredam semuanya. Ia yakin bahwa yang bisa mengendalikan hatinya hanya ia dan Allah Yang Maha Menguasai Hati manusia. Ia yakin Allah akan menguatkan hatinya yang lembut namun tetap tegar dihadang oleh apapun.


Perhiasan Dunia


Wanita ibarat perhiasan. Sebuah hadits mengatakan bahwa sebaik-baik perhiasan adalah wanita salihah. Begitupun seorang ibu, ia adalah perhiasan di rumahnya. Ia begitu berharga. Segala upaya yang ia lalukan untuk keluarganya begitu berharga. Perhiasan itu memang patut diberikan gelar kepadanya. Ia taat pada suami, ia menyayangi anak-anaknya dengan penuh cinta karena Allah. Sungguh, betapa mulianya ia.


Ibu adalah perhiasan.  Ia harus dijaga, harganya tak terhingga, tidak akan bisa dinilai dengan mata uang apapun. Jika ia keluar rumah, maka akan ada pancaran-pancaran yang menyilaukan, sehingga harus ditutup auratnya. Tidak semua orang bisa sesuka hati melihatnya, hanya orang-orang tertentu dan terdekat saja. Begitu kan perhiasan berharga yang harganya milyaran bahkan triliunan? Nah, seorang ibu yang lebih dari itu bahkan tidak terhingga nilainya tentu saja juga tidak sembarang orang bisa melihatnya.


Ia menjaga marwahnya, ia menjaga kesucian dirinya, menjaga harkat dan martabat keluarganya dengan akal, pikiran, dan hatinya. Sungguh mulia seorang ibu, perhiasan dunia yang tiada tandingannya.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar