Senin, 05 Mei 2025

Seorang Ibu Butuh Sosok Ibu

Meskipun seseorang sudah bergelar ibu, ia tetap butuh sosok ibu. Sosok yang mengayomi, yang menjadi tempat ia bercerita, mungkin tempat berkeluh kesah, tempat yang menerima ia dengan segala kekurangannya. Ia tetaplah putri kecil ibunya. Kadangkala ibu secara fisik tidak berada di dekatnya, maka ia akan mencari sosok ibu di sekitarnya. Bisa jadi sosok ibu ini bukan ibu-ibu atau wanita tetapi laki-laki, suami misalnya. Seorang ibu butuh dipeluk, didengarkan, diperhatikan ketika ia penat, lelah, dan segala bentuk yang membuat dirinya down.

Ibu dan Anak-anak

Antara ibu dan anak-anak punya hubungan yang begitu kompleks. Ibu dan anak bisa menjadi sahabat, ibu dan anak bisa menjadi keluarga, ibu dan anak bisa mejadi guru dan murid. Di berbagai peran apapun, ibu harus bisa beradaptasi kapan ia menjadi sahabat, keluarga, guru, dan sebagainya.

Tugas seorang ibu dari mulai mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan, dan mendidik sungguh tidak mudah ya. Semua fasenya memiliki tantangannya masing-masing. Namun tantangan ini sendiri sudah sepaket dengan adanya akal yang sudah dikaruniakan oleh Allah. Ibu paham bagaimana menghadapi tantangan ini, walau tiap ibu punya cara tersendiri untuk menyikapinya. Ada yang menyikapinya dengan serius, santai, tidak peduli, atau sangat serius hingga ia tertekan.

Ketika mengandung, betapa seorang ibu sangat memerhatikan apa yang ia konsumsi, bagaimana kondisi bayinya di dalam rahim, bertindak sangat teliti karena khawatir akan berpengaruh pada bayi. Semakin hari bayi yang dikandung semakin membesar, ibu terlihat semakin lelah membawanya kemana-mana. Namun ia tetap tersenyum menjalani harinya. Sungguh luar biasa.

Ketika melahirkan, ia bertaruh nyawa. Ia rela melakukan semuanya demi bayi yang dicintainya. Apapun dilakukan demi keselamatan dan kesehatan bayi. Terlihat wajah yang bangga atas kelahiran anaknya. Walaupun menangis namun hatinya bahagia. Ketika menyusui, ia rela bangun tengah malam dan kapan saja ketika bayinya menangis, padahal ia sangat lelah, kurang tidur. Itu dilalui hingga 2 tahun. Jadi selama 2 tahun ia tidak pernah yang benar-benar bisa tidur dengan begitu nyenyak. Di kasus lain ada ibu yang masih susah mengeluarkan air susunya, sehingga harus mengunjungi dokter ataupun konselor laktasi, yang tujuannya agar bayinya mendapatkan nutrisi terbaik. Terkadang ada ibu yang menangis karena air susunya tak kunjung banyak, sementara ia lihat di sekitarnya ibu-ibu dengan air susu yang banyak. Sungguh, semua perjuangannya untuk anak-anaknya sangat luar biasa.

Lalu anaknya pun semakin besar, perlahan distimulasi dengan berbagai aktivitas, baik itu stimulasi yang berhubungan dengan sensori, motorik, kognitif, taktil, dan sebagainya. Ibu memberikan  waktunya untuk bisa membersamai anak-anaknya. Melihat tumbuh kembang anaknya menjadi sebuah hal yang sangat membanggakan baginya. Tidak jarang ibu yang bekerja di ranah publik pada akhirnya keluar dari pekerjaannya hanya untuk melihat tumbuh kembang anaknya secara langsung. Begitu cinta ia pada anaknya. Ibu yang sudah dari awal menikah merasa sangat beruntung bisa membersamai anak-anaknya. Lalu ibu yang bekerja di ranah publik yang harus membagi waktunya antara  rumah dan di luar rumah terus memantau perkembangan anaknya kepada orang yang sudah dilegasikannya.

Semua ibu keren, semua ibu hebat, semua punya perjuangannya masing-masing. Tidak ada yang tidak berjuang. Semua punya kemudahannya masing-masing beserta kesulitannya juga. Wahai para ibu, mari berpelukan erat, saling menguatkan!

 

Ketika mendidik anak, ada saja yang yang menjadi tantangan. Kadang ia ingin menangis, namun anaknya sendirilah yang menguatkannya. Mendidik anak adalah mendidik peradaban. Mendidik 1 anak saja butuh peran orang sekampung, saking banyaknya yang harus terlibat dalam hal mendidik ini. Mendidik bukan hanya tugas ibu. Jika hanya ibu yang bertugas, betapa lelah ia melakukannya seorang diri. Namun ibu tetaplah tegar, walau terlihat ia sebagian besar melakukannya sendirian, ia tetap bisa tersenyum pada dunia. Ia tahu bahwa ada Allah Sang Penolong yang akan memberikan solusi atas semua tantangan yang ia hadapi.

Ketika mendidik anak, ada kalanya anak tidak selalu menurut, namun ibu berusaha mencari segala macam cara agar anak paham dengan apa yang ia ucapkan. Dalam mendidik anak, peran ayah tentunya sangat besar, bagaimana semuanya bisa bersinergi. Ayah adalah sosok yang tegas, ibu adalah sosok yang lembut. Ada pesan-pesan yang harus disampaikan dengan tegas oleh ayah, dan ada pesan-pesan yang harus disampaikan dengan  lembut oleh ibu. Anak-anak harus mendengarkan pesan tegas dan lembut ini. Semua pesan tidak bisa disampaikan dengan tegas saja, begitu juga dengan lembut. Peran ibu sangat istimewa, maka berikan kasih sayang paling tulus terhadapnya. Peran ayah juga tentunya tidak diabaikan, ia adalah partner ibu dalam menjalankan misi peradaban.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar