Jangan khawatir tidak produktif jika punya anak balita. Ibu tetap bisa produktif kok, namun harus tetap ingat prioritasnya ya, bahwa ada amanah yang Allah beri untukmu wahai Ibu.
Ibu bisa produktif dengan manajemen waktu yang rapi. Anak balita tidak akan menghalangimu untuk mengaktualisasikan diri. Semua bisa diusahakan. Maka jangan takut, jangan khawatir, ada Allah yang memudahkan segalanya. Tanpa pertolongan Allah, semuanya menjadi sulit. Para ibu kuat karena Allah, bukan karena dirinya sendiri. Betapa Maha Pengasih nya Allah kepada para ibu yang melancarkan dan memudahkan segala urusannya. Tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allan semata.
Mungkin suatu hari seorang Ibu ini terlihat lelah. Ia merasa tidak produktif, tidak bisa menghasilkan karya, tidak bisa mengaktualisasikan diri. Hatinya sering lelah, apalagi badannya yang sehari-hari harus memgurus rumah. Namun perlu ia ketahui, ia sebenarnya tetap bisa menjadi dirinya yang kreatif dan aktif, namun ritmenya saja yang melambat karena ada amanah pengasuhan yang harus ia emban.
Di saat anak tidur, ia sebenarnya bisa melalukan banyak hal. Ia bisa memanfaatkan momentum itu. Ketika anak bersama orang lain selain dirinya, ia juga bisa merawat dirinya. Jadi ketika anak-anak masih balita tidak akan menghalangi produktivitas kerja. Semua bisa dilakukan, asal ada kemauan dan support system yang mendukung juga.
Semoga tidak ada ibu yang merasa sendirian dan kesepian lagi, tidak ada ibu yang berhenti berkarya, tidak ada ibu yang merasa dirinya stagnan. Ia tetap bisa melakukan apa yang ia sukai ditemani balitanya. Sesungguhnya momentum itu tidak akan terulang kembali. Suatu hari anak akan tumbuh dan berkembang menjadi remaja kemudian dewasa. Lalu momentum yang grasak-grusuk saat anak-anak balita akan menjadi momen yang dirindukan. Momen dimana dunia mereka adalah ibunya. Semua ibu. Mau makan harus bersama ibu. Mau mandi juga demikian. Mau bermain ditemani ibu. Kelak ketika mereka dewasa, sang ibu ingin kembali di masa-masa itu.
Maka ketika anak-anak tumbuh, maka ibu juga harus terus tumbuh seiring waktu. Anak-anak punya mimpinya sendiri, ibu juga punya mimpi. Maka ibu dan anak masing-masing meraih mimpinya. Mimpi ibu tidak boleh dipaksakan harus diikuti oleh anak. Anak bebas ingin memilih mimpi apa dalam arah kebaikan. Biarkan ibu dan anak berkembang sesuai passionnya masing-masing. Kelak ketika anak dewasa, ibu tidak menunut hal-hal yang tidak ia dapatkan sewaktu muda. Namun ia punya aktivitas untuk terus membangun mimpinya. Ibu bahagia, menghasilkan anak yang bahagia juga. Maka jika ingin anakmu bahagia, bahahiakan dulu dirimu wahai ibu.